GILA…! Penyakit paling mematikan dan misterius didunia

The extreme & mysterious diseases

images (1)

  • Wabah menari atau Dancing Plague

The true story of a wild dancing epidemic that brought death and fear to a 16th-century city, and the terrifying supernatural beliefs from which it arose. In July 1518 a terrifying and mysterious plague struck the medieval city of Strasbourg. Hundreds of men and women danced wildly, day after day, in the punishing summer heat. They did not want to dance, but could not stop.

4903669
A Time to Dance, a Time to Die

Ini adalah penyakit mematikan sekaligus menakutkan yang diberi nama cukup konyol. Namun faktanya, Wabah menari atau Dancing Plague ini adalah penyakit sungguhan yang bisa membunuh. Pada tahun 1518 di Strasbourg, Prancis, seorang bernama Frau Troffea mulai menari di jalan. Setelah enam hari, orang lain mulai mengikuti tariannya. Setelah satu minggu, ada 34 orang yang mengikutinya dan pada akhir bulan ada 400 orang. Pada saat itu, sudah ada beberapa orang yang meninggal saat menari karena kelelahan, stroke, dan merasa lapar. Mereka tak bisa dihentikan.

Misterinya :
Wabah ini tiba-tiba saja berhenti dengan sendirinya, dan hingga saat ini tak ada yang bisa mengetahui apa penyebab 400 orang Prancis tiba-tiba menari hingga meninggal dengan sendirinya. Banyak yang mengira hal ini berkaitan dengan kelainan mental secara massa, virus, atau infeksi yang mengenai otot. Namun tak sedikit yang beranggapan bahwa ini berkaitan dengan ilmu hitam.

The Dancing Plague A Time to Dance, a Time to Die

  • Sindrom mati rasa atau Stiff Person Syndrome

Sindrom mati rasa atau Stiff Person Syndrome adalah keadaan ketika seseorang akan mati rasa dan tubuhnya tak bisa bergerak hingga mati. Awalnya, sindrom ini diawali dengan rasa kram pada beberapa bagian tubuh. Namun tak bisa hilang. Setelahnya, penderita akan merasa mati rasa dan tak bisa bergerak, hingga tubuh mereka seolah membeku. Pada akhirnya mereka akan mengalami kesulitan bernapas, menelan, dan bahkan mengalami tulang patah jika mencoba bergerak. Dan dipastikan mereka akan meninggal jika dibiarkan begitu.

0
Sindrom mati rasa atau Stiff Person Syndrome

ice_clouds

Misterinya :
Peneliti tak mengetahui mengapa hal ini bisa terjadi pada beberapa orang. Bisa jadi hal ini berkaitan dengan diabetes, genetik, atau penyakit lainnya. Namun sindrom ini sama sekali tak bisa diprediksi akan menyerang siapa dan akan terjadi berapa lama. Ada beberapa perawatan yang bisa dicoba, kebanyakan adalah suntikan secara berkala pada bagian yang mengalami mati rasa.

Sindrom mati rasa atau Stiff Person Syndrome

  • Penyakit berkeringat atau Sweating Sickness

Sweating sickness, also known as “English sweating sickness” or “English sweate” (Latin: sudor anglicus), was a mysterious and highly virulent disease that struck England, and later continental Europe, in a series of epidemics beginning in 1485. The last outbreak occurred in 1551, after which the disease apparently vanished. The onset of symptoms was dramatic and sudden, with death often occurring within hours. Though its cause remains unknown, it has been suggested that an as yet unknown species of hantavirus pulmonary syndrome was responsible for the outbreak.

Holbein_Henry_Brandon_2nd_Duke_of_Suffolk
Tony examines the outbreak of the mysterious Tudor “Sweating Sickness” that lasted from 1485 – 1551.

Penyakit berkeringat atau Sweating Sickness ini membuat penderitanya terus berkeringat hingga meninggal. Penyakit ini telah datang dan pergi selama enam kali di Eropa. Awalnya penderita akan merasa ketakutan, kemudian menggigil dan merasa dingin dan mulai sakit kepala. Bagian bahu dan anggota tubuh mereka mulai sakit. Tahap ini berlangsung selama 30 menit sampai tiga ham. Selanjutnya korban akan mulai berkeringat terus-menerus. Penderita akan semakin banyak berkeringat hingga akhirnya meninggal. Pada tahun 1485 di Inggris, penyakit ini membunuh ribuan orang dalam satu tahun.

Misterinya :
Tak ada yang mengetahui apa penyakit ini. Apakah ini disebabkan oleh virus, bakteri, racun, atau lainnya. Hingga saat ini tak ada yang mengetahuinya. Yang pasti penyakit ini sangat menular dan telah mengambil nyawa ribuan orang dalam enam kali kedatangannya di Eropa.

Sweating Sickness

  • Penyakit ternak misterius di Jerman

Jika anda memiliki sapi ternak yang gemuk dan terlihat sehat namun tak lama kemudian, sapi tersebut sakit dan terus mengeluarkan darah saat berkeringat. Bahkan sentuhan sedikit saja bisa membuatnya terluka, seolah-olah jari Anda adalah hiu yang bergigi runcing. Ternak-ternak itu tak mau makan dan terus kesakitan. Hingga akhirnya mereka mati dengan cara yang mengenaskan. Itulah yang terjadi pada ternak di Jerman ketika terserang dengan penyakit misterius.

2156656_20131114034449

Misterinya :
Tak ada yang tahu mengapa hal ini bisa terjadi. Para ternak di Jerman ini sudah divaksin dengan segala jenis vaksin yang ada, namun tetap mengalaminya. Penyakit ini menyebar dari Jerman ke Belgia. Hingga saat ini peneliti hanya berasumsi bahwa ini berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh sapi yang terlalu aktif dan membunuh diri mereka sendiri.

Schmallenberg virus

  • Ebola & Lujo

Ebola virus disease (EVD) or Ebola hemorrhagic fever (EHF) is a disease of humans and other primates caused by an ebolavirus. Symptoms start two days to three weeks after contracting the virus, with a fever, sore throat, muscle pain and headaches. Typically, vomiting, diarrhea and rash follow, along with decreased functioning of the liver and kidneys. Around this time, affected people may begin to bleed both within the body and externally.

The virus may be acquired upon contact with blood or bodily fluids of an infected animal. Spreading through the air has not been documented in the natural environment. Fruit bats are believed to carry and spread the virus without being affected. Once human infection occurs, the disease may spread between people, as well. Male survivors may be able to transmit the disease via semen for nearly two months. To make the diagnosis, typically other diseases with similar symptoms such as malaria, cholera and other viral hemorrhagic fevers are first excluded. To confirm the diagnosis, blood samples are tested for viral antibodies, viral RNA, or the virus itself.

A virus similar to Ebola has killed four people in Africa, with one only narrowly recovering.

The virus has been named the Lujo, after the three towns that it seemed to have developed in, Johannesburg, Lusaka, and Zambia.

The disease seemed to have started with a travel agent that lived in Zambia. She went into the hospital with vomiting, fever, chills, and bleeding gums. It wasn’t long before she went into shock, and eventually passed away as her organs shut down.

The symptoms are all similar to Ebola, which kills more then half of those who catch it every year. It appears that Lujo is transmitted in the same way as well, through inhaling dust particles that carry the illness through rat droppings.

The Lujo Virus caused a major scare in Africa this week due to it’s unnerving similarities to the Ebola Virus that threatened to destroy the continent in the late 70’s.

The Lujo Virus infected five people last fall, four of them died and showed bled from multiple orifices of their body, as was the case with the Ebola Virus. The one man who survived may have been helped by immune-system boosting drugs given to him by doctors.

ebola+green
The green Ebola Virus

shutterstock_13776877_virus-608x200
The Lujo Virus

Sulit untuk membayangkan bahwa di Afrika, yang telah banyak tersebar virus AIDS dan demam, serta malaria, masih ada penyakit yang lebih mengerikan dan berbahaya, yaitu Ebola dan Lujo. Kedua penyakit ini menyebabkan penderitanya berdarah dalam tubuh hingga mati. Penyakit lainnya yang berkaitan dengan ini adalah Marburg yang membuat penderita menangis darah.

images

Misterinya :
Tak ada yang tahu apa yang menyebabkan virus ini. Bisa jadi monet, kelelawar, tikus, bunga, nyamuk, dan lainnya. Ebola pertama kali muncul pada tahun 1976 dengan tingkat kematian 90 persen. Sementara Lujo hanya ditemukan pada satu kasus pada tahun 2008 yang berasal dari Zambia ke Afrika Selatan. Penyakit ini membunuh 80 persen orang yang terinfeksi.

Ebola in Uganda 2012 / Ebola en Uganda 2012

The Lujo Virus

  • Prion

Prion diseases or transmissible spongiform encephalopathies (TSEs) are a family of rare progressive neurodegenerative disorders that affect both humans and animals. They are distinguished by long incubation periods, characteristic spongiform changes associated with neuronal loss, and a failure to induce inflammatory response.

The causative agents of TSEs are believed to be prions. The term “prions” refers to abnormal, pathogenic agents that are transmissible and are able to induce abnormal folding of specific normal cellular proteins called prion proteins that are found most abundantly in the brain. The functions of these normal prion proteins are still not completely understood. The abnormal folding of the prion proteins leads to brain damage and the characteristic signs and symptoms of the disease. Prion diseases are usually rapidly progressive and always fatal.

nrmicro1003-f3
Diagnosing prion diseases

prnp-prp-prion

Ada beberapa penyakit yang bisa disebabkan oleh prion baik yang menyerang manusia seperti Creutzfeldt-Jakob Disease (CJD),Variant Creutzfeldt-Jakob Disease (vCJD), Gerstmann-Straussler-Scheinker Syndrome, Fatal Familial Insomnia, Kuru maupun hewan seperti Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE), Chronic Wasting Disease (CWD), Scrapie, Transmissible mink encephalopathy, Feline spongiform encephalopathy, Ungulate spongiform encephalopathy. Salah satunya yang kemungkinan pernah Anda dengar adalah Penyakit Sapi Gila. Semua penyakit prion memiliki kesamaan, yaitu mereka menyerang sistem saraf pusat dan membuat lubang di sana. Prion akan mendatangi otak dan membuat lubang-lubang pda otak. Seiring waktu, lubang itu akan semakin membesar dan membuat penderitanya menjadi gila. Yang lebih parah, penyakit ini sangat menular dan tak bisa disembuhkan.

mad-cow-prion-disease-art-davis-cdc
Mad cow prion-disease

Misterinya :
Yang menjadi misteri adalah tak ada yang mengetahui dari mana asal prion. Prion bukanlah bakteri atau virus, mereka berbentuk bakteri namun memiliki efek yang jahat. Sangat mungkin tubuh kita membentuk prion jika ada sesuatu yang salah.

Prion Disease

Prions: The Real Zombie-Makers

Itulah beberapa penyakit mematikan di dunia yang masih misterius dan belum ditemukan penyebab atau penyembuhnya. Untungnya sebagian penyakit itu ada di masa lalu. Namun tak menutup kemungkinan bahwa penyakit tersebut masih ada hingga saat ini.

WASPADALAH

Pos ini dipublikasikan di Mistery. Tandai permalink.

Satu Balasan ke GILA…! Penyakit paling mematikan dan misterius didunia

  1. Herman Pardede berkata:

    JEMPOL..!!!

    Suka

Tinggalkan komentar